Motor matik memang paling mudah dimodifikasi, walau hanya pada sektor kaki-kaki (velg dan ban motor). Tidak perlu merubah bodi atau mengganti kelir bawaan dengan motif airbrush untuk tampil ciamik. Karena itu, bradercis pemilik motor matik kerap menyebut dengan modif racing look. Dika, salah satu pengguna Yamaha Xeon mengaku tidak tertarik untuk memodifikasi kuda besinya dengan konsep ekstrim. Baginya, untuk tampil beda tidak harus merogoh kocek terlalu dalam. Makanya tidak heran jika motornya hanya bermain pada sektor velg dan ban, serta menambahkan sedikit grafis pada bodi motornya.
Sejak dirilisnya matik Yamaha tahun 2004 silam, pengadaan part-part racing dan standar oleh distributor terus membengkak. Bahkan hampir disetiap kawasan ada beberapa bengkel aksesoris yang menyediakan perlengkapan untuk motor tanpa persneling itu. Sebut saja kawasan Kebon Jeruk, Jalan Otista Jakarta Timur, Jalan Raya Bogor, Slipi, Jakarta Utara dan beberapa daerah lain. Penggantian velg orisinal menjadi ukuran 17’ memang sedang tenar. Terlebih belakangan ditawarkan warna-warna ngejreng, cerah sampai kalem. Tidak itu saja, velg dengan warna pelangi juga ditawarkan untuk pribadi ceria.
Motor matik makin banyak, aksesoris baru yang ditawarkan produsen juga bervariasi. Belum lama pemilik motor mencari velg ukuran 17’ dengan warna-warna mencolok. Tapi belakangan velg warna-warni lagi ngetren. Dalam sehari saya bisa menjual sampai 20 pasang, bukan hanya pemilik motor yang beli tapi juga pedagang,” ujarnya mantap. Lelaki berusia 34 tahun itu mengaku untuk velg merek DBS warna merah, biru, gold, hitam dibanderol seharga 150 ribu – 200 ribu rupiah sepasang. Sementara, velg warna-warni karena masih baru harganya sedikit mahal yakni 325 ribu rupiah sepasang.
motodream.net
info terkait: Aksesoris Motor
No comments:
Post a Comment